Tugas
Individu Dosen Pengampu
Manajemen
SDM Dicki Hartanto, MM
MANAJEMEN SDM GLOBAL
Disusun
Siti Aliya (11416200829)
sitialiya0106.blogspot.com
Pendidikan Ekonomi Manajemen 3 C
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Sumber daya manusia adalah salah satu komponen yang penting dalam
pengembangan suatu Negara. Sebuah Negara akan mengalami kemajuan yang
signifikan tergantung dari tingkat pengetahuan SDM Negara tersebut. Sebut saja
SDM Negara Jepang yang mengalami kemajuan pesat, terhitung dari pengeboman
Hirosima dan Nagasaki. Kini Jepang menjadi negara maju di dunia yang patut di
contoh oleh negara-negara berkembang seperti Indonesia.
Tidak hanya Jepang, tetapi juga Amerika, Jerman, dan negara-negara maju
lainnya yang mempunyai sumberdaya manusia unggul dan berkualitas. Manajemen SDM
juga salah satu unsur yang menjadikan sebuah negara menjadi maju dan mampu
bersaing dengan Negara-negara canggih.
Negara Indonesia perlu belajar manajemen SDM kepada Negara-negara maju
semacam Jepang, Amerika, dan Jerman supaya pemanfaatan SDA bisa maksimal dan
mampu menjadikan Indonesia Negara yang bersaing.
B.
Rumusan masalah
Dari latar belakang di atas, maka makalah ini memiliki beberapa
rumusan masalah yang akan di jelaskan. Di antaranya :
1.
Apa pengertian manajemen SDM Global ?
2. Bagaiman jenis-jenis
SDM Global dan aktivitas-aktivitas MSDM ?
3. Seperti apa perbedaan MSDM Internasional & MSDM Domestik ?
4. bagaimana tugas global dan masalah-masalah MSDM bagi perusahaan global ?
5. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja global ?
6. Bagaiman staffing policy dan seleksi expat ?
C.
Tujuan
Makalah
ini disusun dengan tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian manajemen SDM Global.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis SDM Global dan aktivitas-aktivitas MSDM.
3. Untuk mengetahui perbedaan MSDM
Internasional & MSDM Domestik.
4. Untuk mengetahui tugas global dan masalah-masalah MSDM bagi perusahaan global.
5. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja global.
6. Untuk mengetahui staffing policy dan seleksi expat.
D.
Manfaat Makalah
Penulisan makalah ini ialah selain untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Manajemen SDM, juga untuk memberikan gambaran serta pengetahuan secara umum
mengenai Manajemen SDM Global.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Manajemen SDM Global
Manajemen Sumber Daya Manusia Global adalah penggunaan sumber daya global
untuk mencapai tujuan organisasi tanpa memandang batasan geografis. Bidang
Manajemen SDM Global dikarakteristikan oleh 3 pendekatan, yaitu :
a.
Manajemen SDM Global
menekankan manajemen lintas budaya (cross-cultural management) yaitu melihat
perilaku manusia dalam organisasi dari perspektif internasional.
b.
Dikembangkan dari
hubungan industrial komparatif dan literature-literatur Manajemen SDM dan
berusaha untuk menggambarkan, membandingkan dan menganalisis system SDM di
beberapa Negara.
c.
Berusaha untuk
memberikan focus pada aspek Manajemen SDM di perusahaan-perusahaan
multinasional.
Morgan mendefinisikan
Manajemen SDM Global sebagai pengaruh yang mempengaruhi (interplay) diantara
ketiga dimensi aktivitas-akivitas SDM, tipe-tipe karyawan, dan negara-negara
operasi. Dalam terminology luas Manajemen SDM Global melibatkan
aktifitas-aktifitas yang sama seperti MSDM domestic.
J.A.F. Stoner Ohmae
(1991) yang mengatakan dengan globalisasi berarti : tak ada luar negeri lagi.
Dunia sekarang telah berubah menjadi “Desa yang besar (big village) dan tanpa
batas (bordeless)”. Setiap orang diakui menjadi warga penduduk dunia,
konsekuensinya baik sebagai individu, pemimpin atau manajer dituntut untuk
mempunyai wawasan tentang aktivitas-aktivitas yang terjadi di dunia
internasional. Baik yang menyangkut kegiatan ekonomi, sosial, politik, budaya,
perkembangan ilmu, teknologi dan informasi yang melewati batas-batas negara.
Dengan tandas Samuel C. Certo memberikan definisi manajemen inetrnasional
adalah aktivitas-aktivitas manajemen yang melintasi batas-batas wilayah
nasional . Lebih jelas lagi Weihrich dan Koontz (1993) mengemukakan, bahwa
studi manajemen internasional memfokuskan pada operasi perusahaan internasional.
B. Jenis-Jenis SDM Global dan Aktivitas-Aktivitas
MSDM
a.
Jenis-Jenis SDM Global
1.
Ekspatriat
Ekspatriat
adalah seorang karyawan yang bekerja dalam sebuah operasi, yang bukan merupakan
warga yang berasal dari Negara dimana operasi itu ditempatkan, tetapi karyawan
tersebut merupakan seorang warga yang berasal dari Negara dimana kantor pusat
organisasi setempat.
2. Warga dari Tuan Rumah
Seorang
warga negara tuan rumah adalah seorang karyawan yang bekerja untuk sebuah
perusahaan dalam operasi yang merupakan seorang warga dari negara dimana
operasi itu ditempatkan, tetapi kantor pusat perusahaan tersebut berada di
negara lain. Tujuannya karena
organisasi tersebut ingin memperlihatkan dengan jelas bahwa organisasi membuat
satu komitmen dengan negara tuan rumah dan bukan hanya membuka sebuah operasi
luar negara.
3. Warga dari Negara Ketiga
Karyawan ini adalah
seorang warga dari satu negara yang bekerja di negara kedua, dan dipekerjakan
oleh sebuah organisasi yang berkantor pusat negara ketiga.
b.
Aktivitas-Aktivitas
MSDM
Secara
khusus Manajemen SDM merujuk pada aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan oleh
suatu organisasi untuk memanfaatkan SDM yang secara efektif, aktifitas-aktivitas
tersebut meliputi : Perencanaan SDM, Penyusunan staf (rekrutmen, seleksi,
penempatan), Manajemen kinerja, Pelatihan dan pembangunan, Kompensasi (balas
jasa) dan tujuan-tujuan, hubungan industrial.
C.
Perbedaan MSDM
Internasional & MSDM Domestik
1. MSDM Internasional lebih luas fungsi yang harus ditangani, contoh : pajak,
gaji dalam mata uang asing, keluarga pekerjaan dan lain-lain.
2. Keterlibatan dalam kehidupan pribadi, contoh : akomodasi, budaya, sekolah,
lokasi aman.
3. Sistem berbeda untuk lokasi geografis berbeda.
4. Berhubungan dengan berbagai lembaga beragam pemerintah, politik dan agama.
5. Meningkatkan resiko-resiko, contoh : kesehatan, keamanan.
Kompleksitas operasi di negara-negara berbeda dan
dalam memperkerjakan karyawan yang berbeda merupakan variabel kunci yang
membedakan MSDM domestik dan MSDM Global . Dowling (1998) berpendapat bahwa
kompleksitas MSDM Global dapat dihubungkan dengan 6 faktor :
1. Lebih banyak aktivitas SDM
Untuk beroperasi di suatu lingkungan, departemen SDM harus memasukkan sejumlah
aktivitas yang tidak perlu dilingkungan domestic, seperti perpajakan
internasional, relokasi dan orientasi internasional dan membangun hubungan
dengan oemerintah tuan rumah.
2. Kebutuhan untuk perspektif yang lebih luas
Para
manajer SDM Global harus mengembangkan bidang-bidang keahlian mereka meliputi
keahlian mereka meliputi pengetahuan dalam beberapa budaya asing, praktik SDM
dan kerangka hukum demikian pula isu-isu bisnis global, ekonomi dan politik
yang akan mempengaruhi keputusan dan praktik-praktik SDM. Para praktisi SDM harus memiliki perspektif yang jauh lebih luas untuk
dapat membuat keputusan-keputusan yang efektif dilingkungan internasional.
3. Keterlibatan yang lebih banyak dalam kehidupan pribadi karyawan dalam MSDM
domestik, keterlibatan departemen SDM dengan keluarga sangat terbatas.
Sedangkan dalam SDM Global departemen SDM harus banyak terlibat menyediakan
dukungan dan mengetahui lebih banyak tentang kehidupan karyawan, misalnya
dibeberapa negara mewajibkan penyertaan surat pernikahan sebelum memberikan
visa untuk pasangan yang menjadi karyawan pada sebuah perusahaan multinasional.
4. Pengungkapan resiki
Seringkali kegagalan SDM dan keuangan dalam area internasional lebih hebat
daripada bisnis domestik. Misalnya kegagalan ekspatriat dan rendahnya kinerja
dalam penugasan internasional adalah masalah-masalah potensial yang berbiaya
sangat tinggi, aspek lainnya resiko keamanan, banyak perusahaan multinasional
harus mempertimbangkan resiko politik dalam keamanan penugasan internasional.
5. Pengaruh-pengaruh eksternal yang lebih luas
Faktor-faktor
eksternal yang yang utama yang mempengaruhi MSDM Global adalah, tipe
pemerintah, keadaan ekonomi dan praktik-praktik ketenagakerjaan di tiap Negara
berbeda-beda.
6. Perubahan-perubahan dalam penekanan seperti campuran gugus kerja antara
ekspatriat dan karyawan lokal.
Pada awal perkembangannya, perusahaan cenderung untuk lebih mengandalkan penggunaan
PCNs dalam posisi kunci material, teknikal dan pemasaran. Ketika aktivitas luar
negara meningkat, perusahaan cenderung untuk lebih mengandalkan HCNs dan TCNs.
Jadi penekanan akan berubah dari mengelola proses ekspatriatisasi ke suatu
lokasi atau pelatihan karyawan untuk mengambil alih posisi kunci tersebut.
D.
Tugas Global dan Masalah-Masalah MSDM bagi Perusahaan Global
a.
Tugas
Global
1. Tugas teknis, seseorang dikirim untuk melakukan pekerjaan khusus kemudian
kembali, dimana dibutuhkan keterampilan kebudayaan tertentu.
2. Tugas fungsional, seseorang dikirim untuk melakukan proyek atau pekerjaan
besar tetapi kembali setelah pekerjaan tersebut selesai, dan diperlukan
beberapa keterampilan antar kebudayaan.
3. Tugas pengembangan, seseorang dikirim untuk mengembangkan dan meluaskan
pemahaman mereka tentang operasi global.
4. Tugas strategis, seseorang dikirim untuk melakukan pekerjaan strategis yang
penting, dalam tugas ini dibutuhkan usaha-usaha lebih, serta pemahaman dan
keterampilan antar budaya.
Global Human Resources Management perlu mendapatkan
perhatian karena :
1.
NAFTA, EU, AFTA : arus
sumber daya manusia / perpindahan tidak dibatasi sepenuhnya
2.
Akselerasi pasar
keuangan internasional dan jaringan informasi
3.
Kurang penanganan yang
memadai dalam hal perencanaan dan pengembangan operasi internasional
4.
Mobilitas tenaga kerja
: perpindahan orang dari suatu negara ke negara lain atau suatu daerah (rural)
ke daerah lain (urban) untuk memperoleh pekerjaan. Hal ini disebabkan oleh :
a) Ekonomi : ingin mendapatkan kehidupan lebih baik
dengan pekerjaan dan bayaran lebih baik, memenuhi kebutuhan tenaga kerja di
negara tuan rumah daan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di negara
tersebut.
b) Politik : disebabkan adanya perselisihan di negara asal pekerja.
b.
Masalah-Masalah MSDM
bagi Perusahaan Global
1. Hambatan-hambatan Kebudayaan :
Satu tantangan terbesar bagi SDM Global pada umumnya adalah perbedaan
kebudayaan antar Negara. Dalam isu terminologi sosiologis dan pendidikan,
hambatan-hambatan tersebut diilustrasikan sebagai berikut :
SOSIOLOGIS
|
Pandangan terhadap bisnis dan para manajernya
Pandangan terhadap wewenang dan bawahan kerjasama antar
organisasi-antar bisnis, serikat pekerja dan pemerintah
Pandangan terhadap prestasi
Struktur kelas dan mobilitas individu
Pandangan terhadap kekayaan dan perolehan materi
Pandangan terhadap metode ilmiah
Pandangan terhadap penanganan resiko
Pandangan terhadap perubahan
|
PENDIDIKAN
|
Tingkat melek huruf dan tingkat pendidikan dasar
Pelatihan teknikal terspesialisasi dan pendidikan
umum tahap kedua
Pendidikan lanjut yang lebih tinggi
Program-program pelatihan manajemen yang khusus
(tidak dijalankan oleh perusahaan)
Sikap umum terhadap pendidikan dan pelatihan
Kesesuaian pendidikan dengan persyaratan perusahaan
Ketersediaan pendidikan bisnis
|
Kesimpulan signifikan
yang dapat ditarik adalah : Pemikiran bahwa system organisasi dan manajerial
yang dikembangkan dan dilaksanakan di negara asal dan perusahaan induk, yang
harus dipaksa untuk diterapkan pada cabang luar negara perusahaan multinasional
adalah salah.
2. Proses-proses manajemen
Dalam proses manajemen, ada sejumlah isu dan perhatian yang dipengaruhi secara
langsung oleh tipe atau jenis-jenis hambatan kebudayaan.
Metode-metode dan alat-alat perencanaan
Horison waktu kerja
Tingkat dimana organisasi mekanistik
Tipe-tipe kinerja dan standar pengendalian yang
digunakan
Derajat spesialisasi
Derajat sentralisasi dan desentralisasi
Rentang kendali
Pengelompokan aktivitas dan departemen
Derajat dan penggunaan komite
Kriteria seleksi dan promosi
Sifat dan luasnya program-program pelatihan
Tingkat partisipatif versus manajemen otoriter
Teknik-teknik dan struktur komunikasi
Teknik-teknik memotivasi karyawan
Dll
|
3. Masalah-masalah organisasional
Untuk membentuk, mempertahankan dan mengembangkan identitas perusahaan,
organisasi-organisasi multinasional perlu mengusahakan konsistensi dalam
cara-cara perusahaan mengelola SDM nya yang meliputi dunia internasional. Akan
tetapi agar efektif secara local mereka juga perlu mengambil cara-cara untuk
memenuhi persyaratan spesifik budaya dari masyarakat yang berbeda.
Masalah-masalah yang perlu diperhatikan mengenai tenaga
kerja asing adalah :
1. Tenaga kerja asing (immigrant labor) dapat dianggap merugikan karena
mengambil pekerjaan penduduk asli keadaan ekonomi membaik.
2. Ras/perselisihan dengan penduduk asli negara penerima.
3. Ledakan jumlah imigran dan ketidakteraturan yang ditimbulkan.
E.
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Lingkungan Kerja Global
Dorongan untuk perubahan mewajibkan perusahaan multinasional
untuk memiliki :
a)
Persaingan globaluntuk memiliki :
b)
Merger, akuisisi dan
aliasi
c)
Rekruturisasi organisasi
d)
Kemajuan teknologi dan telekomunikasi
e)
Fleksibilitas
f)
Tanggapan lokal
g)
Pembagian pengetahuan dan Pengalihan kompetensi.
Tantangan-tantangan Manajerial : Mengembangkan
pemikiran global Mekanisme pengendalian informasi, Komunikasi horisontal, Batasan
silang dan Tim virtual, Penugasan-penugasan internasional, Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan.
F. Staffing Policy dan Seleksi Expat
a)
Staffing Policy
Berkaitan dengan pemilihan karyawan untuk suatu pekerjaan (memilih individu
yang memiliki keahlian tertentu) dan sebagai alat untuk mengembangkan dan mempromosikan
budaya perusahaan. Jenis kebijakan ‘staffing’ :
1. Ethnocentric Approach
Posisi kunci hanya diisi/ditempati oleh mereka yang berkewarganegaraan sama
dengan perusahaan induk,
Alasannya :
a. Kurangnya individu yang kurang kompeten dari dalam negeri terutama dari
negara berkembang
b. Cara terbaik menjaga budaya perusahaan
c. Memindahkan transfer pengetahuan/core competencies kepada mereka di operasi/cabang
luar negeri,
Kelemahan :
a. Menutup jalan/membatasi kesempatan bagi mereka yang berkewarganegaraan
setempat
b. Produktivitas dapat menurun, turn over karyawan meningkat
c. Cultural Myopia : kegagalan
perusahaan mengerti budaya setempat, juga pada implementasi marketing dan
manajemen
2. Polycentric Approach
Mensyaratkan memilih warganegara setempat untuk menduduki posisi manager
perwakilan, sementara WN induk perusahaan duduk di perusahaan
induk/headquarters.
Alasan :
a. Perusahaan sedikit/tidak mengalami culture myopia
b. Tidak terlalu memakan biaya (expatriate ‘lebih mahal’)
Kelemahannya :
a. Kesempatan terbatas untuk mendapat pengalaman diluar negaranya
b. Kesenjangan antara karyawan dalam negeri dan expat (bahasa, loyalitas,
nasionalisme, perbedaan budaya)
c. Sulit berubah : terbentuk kerajaan kecil dalam perusahaan
3. Regiocentric Approach
Memilih WN regional untuk menduduki posisi baik dari negara asal maupun
dari negara sewilayah.
Alasan :
a. Lebih mudah menyesuaikan diri dengan budaya setempat
b. Menghemat biaya
Kelemahan :
a. Belum tentu ada kecocokan budaya
4. Geocentric Approach
Mencari orang terbaik untuk posisi kunci dalam perusahaan tanpa memandang
kewarganegaraan.
Kelebihan :
a. Perusahaan mampu mengoptimalkan sumber daya manusianya
b. Memupuk kader executive internasional yang dapat bekerja diberbagai negara
dengan berbagai budaya
c. Meningkatkan respon local
Kelemahannya :
a. Kompleksitas kebijakan pekerja asing
b. Mahal : training, relokasi, kompensasi
b) Seleksi Expat
Kesuksesan seleksi expat menurut Mendenhall dan Oddou :
1. Self Orientation : self esteem, self confidence, mental well being Seseorang yang memiliki
mental ini akan mampu menyesuaikan diri dengan makanan setempat, olahraga,
musik dan hobi
2. Other orientation : kemampuan membangun hubungan dan berkomunikasi dengan
teman kerja dan masyarakat di negara dimana dia ditempatkan
3. Perceptual ability : mampu mengerti perilaku warga negara lain / memiliki
empati
4. Cultural toughness / ketahanan budaya : hubungan antara negara asal dan
kemampuan beradaptasi manajer atau suatu penempatan (mampu di suatu negara
bukan berarti mampu di negara lain).
Training untuk
penempatan diluar Negara :
a. Cultural training : sejarah, politik, ekonomi, agama, situasi sosial dan
bisnis
b. Language training : minimum pengetahuan dasar bahasa setempat
c. Practical training : penyesuaian dalam kehidupan sehari-hari : sekolah,
lokasi aman, kesehatan
d. Repatriasi expat.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Manajemen sumberdaya manusia pada suatu negara sangat penting guna
perkembangan Negara tertentu sekaligus salah satu tameng dari tergusurnya
perekonomian Negara dengan berlakunya Globalisasi yang sudah berjalan.
Manajemen Indonesia yang banyak mengadopsi manajemen barat (Amerika dan
Eropa Barat) dan timur (Jepang dan Cina),dan timur tengah tampaknya
tidak luput dari pengaruh faktor budaya tradisional yang ada di tengah-tengah
masyarakat. Apalagi belum ditemukannya secara pas bentuk manajemen Indonesia,
menjadikan manajemen yang dijalankan selama ini mencampurkan berbagai macam
bentuk atau gaya yang ada, serta ditambah dengan faktor budaya di mana
organisasi tersebut berada.
B.
Saran
Setelah penulis
menguraikan kesimpulan di atas maka penulis membutuhkan saran-saran dari
pembaca, yang mana dari saran tersebut dapat membantu adanya perbaikan makalah
ini. Dan disarankan kepada semua pembaca untuk mencari informasi-informasi
mengenai Manajemen SDM Global.
DAFTAR PUSTAKA
Dessler, Gary. Manajemen
Sumber Daya Manusia Jilid 2. Jakarta : PT Indeks. 2009.
Dessler, Garry. Manajemen
Sumber Daya Manusia Jilid 1. Jakarta : PT Prenhallindo. 1998.
Schuller. S, Susan E. Manajemen Sumber
Daya Manusia Menghadapi Abad Ke-21. Jakarta : Erlangga. 1997.